Perkembangan Teori Atom
1.
Teori Atom Dalton
b. Atom
suatu unsur mempunyai sifat yang sama sedangkan atom-atom berbagai unsur
sifatnya berbeda.
c. Reaksi
kimia merupakan penggabungan dan pemisahan atom-atom dari unsur atau senyawa di
dalam reaksi tersebut.
Model atom Dalton : Atom berupa bola pejal yang padat.
Kelemahan teori atom Dalton :
a. Tidak
dapat menjelaskan sifat listrik materi
b. Tidak
dapat menjelaskan daya gabung unsur / senyawa
c. Ditemukan
zat-zat radio aktif yang ternyata masih dapat dibagi lagi
d. Tidak
dapat menerangkan mengapa berbagai senyawa terdiri dari ion-ion
Teori atom Dalton tidakk dapat dipertahankan setelah
ditemukannya partikel-partikel yang lebih kecil seperti elektron dan proton.
Maka muncullah teori atom J.J. Thompson.
2.
Teori Atom Joseph John Thompson
“Di dalam atom terdapat elektron-elektron yang tersebar
merata dalam bola bermuatan positif”.
Model atom J.J. Thompson : Atom seperti roti kismis.
Kelemahan teori atom J.J. Thompson :
Tidak dapat dipertahankan karena adanya eksperimen
penghamburan sinar α yang dilewatkan pada lempeng logam tipis emas oleh Ernest
Rutherford yaitu sebagian dari sinar α dipantulkan, berarti sebagian kecil ditengah
atom terdapat muatan positif yang terkonsentrasi ditengah inti.
Maka muncullah teori atom Ernest Rutherford.
3.
Teori Atom Ernest Rutherford
“Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan
elektron yang bermuatan negatif mengitari inti”.
Model atom Ernest Rutherfod :
Kelemahan teori atom Ernest Rutherford :
a. Tidak
sesuai dengan hukum fisika klasik.
b. Tidak
dapat menjelaskan kenapa atom tetap berada pada lintasannya.
Maka muncullah teori atom Niels Bohr.
4.
Teori Atom Niels Bohr
a. Dalam
atom elektron beredar mengelilingi inti atom pada lintasan yang berbentuk
lingkaran.
b. Energi
elektron dalam lintasan berbanding lurus dengan jarak lintasan dari inti. Makin
jauh lintasan dari inti, maka energi lintasan makin tinggi.
c.
Elektron menyerap energi jika elektron berpindah dari lintasan berenergi rendah ke lintasan berenergi tinggi (dari lintasan dalam ke lintasan terluar) dan sebaliknya.
Elektron menyerap energi jika elektron berpindah dari lintasan berenergi rendah ke lintasan berenergi tinggi (dari lintasan dalam ke lintasan terluar) dan sebaliknya.
Model atom Niels Bohr :
Kelemahan teori atom Niels Bohr :
a. Tidak
dapat menjelaskan spectrum unsur yang jumlah elektronnya lebih dari satu.
b. Tidak
dapat menjelaskan adanya garis-garis halus pada spectrum gas hydrogen.
Maka muncullah teori atom Modern / Mekanika Kwantum.
5.
Teori Atom Modern / Teori Atom Mekanika Kuantum
1. Oleh
Louis D. Broglie
“Elektron
dalam atom dapat bersifat sebagai partikel dan dapat bersifat sebagai gelombang
(sifat dualisme elektron)”.
2. Oleh
Warner Heisenberg
“Tidak
mungkin mengetahui secara bersamaan kedudukan dan kecepatan elektron, yang
dapat diketahui adalah elektron dalam atom mempunyai keboleh jadian ditemukan
dalam ruang-ruang tertentu di dalam atom yang disebut orbital”.
3. Oleh
Erwin Schorodinger
“Merumuskan
persamaan gelombang untuk menggambarkan gerak elektron dalam atom”.
Model
atom mekanika kuantum.
Partikel Dasar Penyusun Atom
Partikel dasar
penyusun atom yaitu :
1. Proton
2. Elektron
3. Netron
Sejarah
Penemuan Partikel Dasar Penyusun Atom
1.
Penemuan Elektron
Pada tekanan cukup rendah dan tegangan tinggi gas dalam
tabung akan berpijar dengan cahaya tergantung pada jenis gas dalam tabung. Jika
tekanan dalam tabung dikurangi, maka daerah di depan katode menjadi gelap.
Daerah gelap terus bertambah jika tekanan terus dikurangi. Akhirnya seluruh
tabung menjadi gelap, tetapi tabung di depan katode berpendar dengan warna
kehijauan. Hal ini karena radiasi yang memancar dari permukaan katode menuju
anode.
Karena
berasal dari katode disebut sinar katode dan bermuatan listrik negatif.
Sifat-sifat sinar katoda:
a.
Sinar katoda dihasilkan akibat adanya aliran
listrik bertekanan tinggi yang melewati plat logam
c.
Sinar katoda menimbulkan efek fluoresensi (pendar)
sehingga keberadaannya terdeteksi
d.
Sinar katoda bermuatan negatif sehingga dapat
dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
e.
Sinar katoda yang dihasilkan tidak tergantung dari
bahan pembuat plat logam.
2.
Penemuan Proton
Oleh Rutherford, berdasarkan sinar positif yang ditemukan
Goldstein dengan alat tabung sinar katode / tabung crookes.
Apabila katode tidak berlubang, ternyata gas di belakang
katode tetap gelap. Namun bila pada katode diberi lubang, maka gas dibelakang
katode menjadi berpijar. Hal ini menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari
anode yang menerobos lubang pada katode dan memijarkan gas dibelakang katode.
Radiasi
ini disebut sinar anode dan bermuatan listrik positif.
Sifat- sifat sinar kanal/sinar
positif :
a.
Sinar kanal merupakan radiasi partikel
b.
Sinar kanal dibelokkan ke arah kutub negatif
apabila dimasukkan kedalam medan listrik atau medan magnet
c.
Sinar kanal bermuatan positif
d.
Sinar kanal mempunyai perbandingan harga muatan
elektron dan massa (e/m) lebih kecil dari perbandingan harga muatan elektron dan
massa (e/m) elektron
e.
Sinar kanal mempunyai perbandingan harga muatan
elektron dan massa (e/m) yang tergantung pada jenis gas dalam tabung
3.
Penemuan Netron
Oleh James Chadwick, berdasarkan eksperimen penembakan
inti berilium dengan sinar α yang menghasilkan
partikel yang tidak bermuatan yang disebut netron.
Sifat-sifatnya
:
1. Tidak
bermuatan.
2. Bermassa
satu.
Massa
dan Muatan Partikel Dasar Penyusun Atom
Partikel
|
Massa
|
Muatan
|
Proton
Netron
Elektron
|
1,67
. 10-24 gram
1,67
. 10-24 gram
9,11
. 10-28 gram
|
+
1
0
-
1
|
Simbol Atom
Lambang
umum dari suatu atom :
Keterangan:
X = lambang atom unsur
A = nomor massa = proton + netron
Z = nomor atom = jumlah proton
Keterangan:
X = lambang atom unsur
A = nomor massa = proton + netron
Z = nomor atom = jumlah proton
a. Nomor atom (Z)
Adalah bilangan yang menunjukkan jumlah proton dalam inti
atom.
Dalam atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron.
Rumus matematika nomor atom :
Z = Ʃ proton = Ʃ elektron
b. Nomor massa (A)
Adalah bilangan yang menunjukkan jumlah proton dan netron
(jumlah nukleon) didalam inti atom
Rumus matematika nomor atom :
Z = Ʃ proton + Ʃ netron
Contoh
:
Jawab :
a. Proton
= Z = 12 b.
Proton = Z = 7
Elektron = Z = 12 Elektron = Z = 7
Netron = A – Z = 24 – 12 = 12 Netron = A – Z =
15 – 7 = 8
Untuk membantu memahaminya perhatikan bacaan berikut :
Untuk membantu memahaminya perhatikan bacaan berikut :
Isotop, Isobar Dan Isoton
a.
Isotop
Isotop adalah atom-atom dari unsur yang sama dengan nomor atom sama (
proton sama ) dan nomor massa berbeda.
b.
Isobar
Isobar adalah atom unsur yang berbeda, mempunyai nomor atom yang
berbeda, tetapi nomor massa sama (jumlah
proton + netron sama).
Contoh :
Contoh :
c.
Isoton
Isoton adalah atom unsur yang berbeda, nomor atom berbeda, nomor massa
berbeda, tetapi mempunyai jumlah netron
yang sama.
Contoh :
( Jumlah
netron He = 4 – 2 = 2)
( Jumlah
netron N = 14 – 7 = 7 )
( Jumlah netron Ca = 42 – 20 = 22 )
Untuk menambah pemahaman jawab materi pada slide berikut :
Untuk melihat sejauh mana kamu memahami materi ini, maka kerjakanlah latihan berikut :
Untuk menambah pemahaman jawab materi pada slide berikut :
Untuk melihat sejauh mana kamu memahami materi ini, maka kerjakanlah latihan berikut :
0 komentar:
Posting Komentar