Minggu, 02 Agustus 2020

POLIMER

 

POLIMER

Polimer berasal dari bahasa Yunani yaitu poly = banyak dan meros = bagian. Jadi polimer adalah senyawa basar dan terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah bagian-bagian molekul kecil (monomer).
Polimer disebut juga makromolekul (molekul besar) yang disusun dari monomer-monomer.
Contoh polimer :
Protein, karet alam, karbohidrat dan plastik.
Reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomernya disebut polimerisasi. Proses polimerisasi digambarkan sebagai berikut :

Jadi polimer adalah molekul besar yang mempunyai Mr yang sangat besar dan mempunyai rantai atom C yang panjang, terbentuk dari monomer-monomer.

 Penggolongan Polimer

 1. Berdasarkan reaksi pembentukannya

a. Polimer adisi adalah polimer yang terbentuk dari monomer-monomer yng memiliki ikatan rangkap menjadi molekul baru yang berikatan tunggal (jenuh)

Contoh : Pembentukan PVC, teflon, polietena, polistirena, PVA.

Polimerisasi Adisi

Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh.
 
Mekanisme reaksi :

Atau dapat dituliskan :

Contoh :
Pembentukan  Polietena (sintesis)
Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena (C2H4) menurut reaksi adisi berikut :

Pembentukan Poli-isoprena (alami)
Poli-isoprena merupakan karet alam dengan monomer 2-metil-1,3 butadiena. Reaksi yang terjadi dengan membuka salah satu ikatan rangkap dan ikatan rangkap yang lainnya berpindah, menurut reaksi adisi :


b. Polimer kondensasi adalah polimer yang terjadi dari reaksi monomer-monomer yang sejenis atau berbeda dengan molepas molekul-molekul sederhana seperti H2O, NH3, H2, CH3OH.

Contoh : Pembentukan tetoron, nilon 66, protein, bakelit dan selulosa (amilum).

 

2. Berdasarkan Asalnya

a. Polimer alam adalah polimer yang terbentuk secara alamiah
Contoh :

b. Polimer sintetik adalah polimer yang terbentuk sebagai hasil reaksi bahan-bahan kimia yang dibuat oleh manusia
Contoh :


3. Berdasarkan jenis monomernya 

a. Homopolimer adalah polimer yang terbentuk dari monomer-monomer yang sama
Contoh : PVC, karet alam, amilum, teflon, polietilena

 b. Kopolimer adalah polimer yang terbentuk dari monomer yang berbeda
Contoh : tetoron, nilon, bakelit


 

 

 

4. Berdasarkan sifatnya terhadap panas

a. Polimer termoplas adalah jenis polimer yang lunak apabila terkena panas dan menjadi keras kembali bila didinginkan (polimer ini dapat dibentuk ulang)
Contoh : PVC, polietilena dan polipropilena
b. Polimer termoset adalah jenis polimer yang menjadi keras apabila terkena panas (polimer ini tidak dapat dibentuk ulang)
Contoh : bakelit yaitu plastik yang digunakan untuk peralatan listrik
 

Kegunaan Polimer

1. PVC digunakan untuk membuat pipa, pelapis lantai dan selang
2. Orlon digunakan untuk baju wol, kaos kaki dan karpet
3. Bakelit digunakan untuk peralatan listrik
4. Nilon digunakan untuk membuat serat sintetik
5. Teflon digunakan untuk pelapis alat rumah tangga
6. Polistirena digunakan untuk membuat stirofoam, gelas minuman dingin, kemasan makanan, bahan pengepakan

 

UNSUR DAN SENYAWA


UNSUR DAN SENYAWA

A. UNSUR

 1. Lambang unsur

Dalton membuat lambang unsur yang sederhana dengan dasar lingkaran dan di dalamnya ada gambar-gambar khusus tiap unsur. Sedangkan lambang senyawa ditulis dengan menggabungkan beberapa lambang unsur pembentuknya.
Kelemahan lambang unsur Dalton adalah tidak praktis dalam menuliskan senyawa.

 2. Contoh lambang unsur Dalton :

Untuk mengatasi kelemahan lambang unsur Dalton dan untuk memudahkan mengingatnya, J.J Berzellius menciptakan lambang unsur :

“ Tanda atom diturunkan dari nama unsur yang disetujui para ilmuan”.

 3. Setiap unsur mempunyai lambang yang ditulis dari nama ilmiah

    Caranya : 

 a. Tanda atom ditulis dari huruf pertama nama ilmiah unsur tersebut dan ditulis dengan huruf besar.

    Contoh :    
    Oksigen ( Oxygenium ) = O
    Hidrogen ( Hidrogenium ) = H
    Karbon ( Carbonium ) = C


    
 b. Jika unsur dengan huruf depan yang sama maka tanda atom ditulis dengan 2 huruf. Huruf pertama diambil dari huruf depan dan ditulis dengan huruf besar, huruf ke 2 diambil dari huruf berikutnya dan ditulis dengan huruf kecil.

Contoh :    
    Kalsium ( Calsium ) = Ca
    Klor ( Chlorium ) = Cl
    Kadmium ( Cadmium ) = Cd
    Krom ( Chromium ) = Cr
    Tembaga ( Cuprum ) = Cu
    Kobalt ( Cobalt ) = Co
   

B. SENYAWA

1. Klasifikasi senyawa berdasarkan jumlah atom/unsur penyusun senyawa

    a. Senyawa biner

       Adalah senyawa yang terdiri dari dua jenis unsur
        Contoh :   
        HCl = asam klorida
        AgI = perak iodida
        CaBr2 = kalsium bromida
        Al2S3 = aluminium sulfida

 b. Senyawa poli atom

      Adalah senyawa yang terdiri dari banyak unsur atau lebih dari 2 jenis unsur
      Contoh :   
      K2SO4 = kalium sulfat
      Ca(NO3)2 = kalsium nitrat
      H2SO4 = asam sulfat

 2. Klasifikasi senyawa berdasarkan partikel penyusunnya :

 a. Senyawa molekuler

     Adalah senyawa yang terdiri dari molekul-molekul
     Contoh : Gula ( C12H22O11 ), Alkohol, Urea, Benzena

b. Senyawa ion

     Adalah senyawa yang terdiri dari ion-ion
     Contoh : NaCl, H2SO4, MgO, CH3COOH

 

Minggu, 05 Februari 2017

PERKEMBANGAN SISTEM PRIODIK UNSUR


SISTIM PRIODIK


I.     Pengertian
Sistim priodik adalah suatu gambaran atau peta susunan unsur-unsur atas dasar tertentu.

II.   Perkembangan Pengelompokkan Unsur-unsur

1.    Sebelum Hukum Triade Dobereiner
a.    Atas dasar logam dan non logam
b.    Oleh Lavoisier
Atas dasar : -  Unsur kelompok umum
        Contoh : cahaya, oksigen
-     Unsur non logam
        Contoh : belerang, pospor
-     Unsur logam
                                 Contoh : emas, perak

2.    Unsur dikelompokkan atas dasar kemiripan sifat dan kenaikan massa atom relatif

a.    Hukum Triade Dobereiner
Isi hukum :
     “Bila tiga buah unsur yang mirip sifatnya disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka massa atom relatif unsur yang ditengah mendekati rata-rata jumlah massa atom relatif unsur pertama dan ketiga”.

Contoh :

Kelemahan :
“Tidak semua unsur sesuai dengan hukum Triade Dobereiner”.

b.   Hukum Oktaf  Newlands
Isi hukum :
     “Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat unsur pertama mirip dengan unsur ke-8, unsur ke-2 dengan unsur ke-9 dan seterusnya”.

Contoh :

Keunggulan :
     “Mampu menyusun unsur berdasarkan berdasarkan kenaikan massa atom relatif dan sifat-sifat unsur secara berkala”.

Kelemahan :
-     Belum mengatur unsur pada golongan gas mulia (karena gas mulia belum ditemukan pada saat itu).
-     Hanya cocok untuk unsur bermassa atom kecil

c.    Sistim Priodik Pendek Mendeleyef
Dasar pengelompokkan unsur :
     “Unsur disusun berdasarkan kemiripan sifat dalam satu golongan dan kenaikan massa atom relatif”

Isi hukum :
     “Sifat-sifat unsur merupakan fungsi priodik dari massa atom relatifnya”.

Keunggulan :
1. Penyusunannya menggunakan sifat fisis dan kimia
2. Mampu meramalkan sifat beberapa unsur yang belum ditemukan
3. Menyediakan kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan
4. Unsur gas mulia yang ditemukan dapat ditempatkan tanpa merubah susunan yang telah ada.

Kelemahan :
1. Pengelompokkan unsur berdasarkan sifat kimia dan fisika belum diurutkan sesuai dengan kenaikan nomor atomnya
2. Adanya penempatan unsur yang bertumpuk dalam satu golongan
3. Belum dapat menempatkan unsur yang berisotop

d.   Sistim Priodik Panjang Moseley
Moseley melakukan penembakan beberapa unsur dengan elektron berenergi tinggi, ternyata menghasilkan sinar X yang ada hubungannya dengan nomor atom.
Moseley menemukan bahwa untuk unsur yang sama (nomor atom sama) sedangkan massa atom berbeda (isotop) ternyata memiliki sifat yang sama. Maka Moseley menarik kesimpulan bahwa sifat kimia unsur tidak ditentukan oleh massa atomnya melainkan jumlah proton (nomor atom) dalam suatu atom. Nomor atom akan meningkat seiring dengan meningkatnya massa atom.

Dasar pengelompokkan unsur :
     “Disusun atas dasar kenaikan nomor atom (bukan massa atom), kemiripan sifat dan konfigurasi elektron yang menyatakan prioda dan golongan”.

Isi Hukum :
     “Sifat-sifat unsur merupakan fungsi priodik dari kenaikan nomor atomnya”.

Sistim priodik panjang / modern terdiri dari :
1. Golongan (lajur vertikal)
Adalah bilangan yang menunjukkan jumlah elektron valensi
Golongan terdiri dari :
Golongan utama atau Golongan A dari IA s/d VIIIA  (eva s, s + p)
Golongan transisi atau Golongan B dari IB s/d VIIIB  (eva d)
Golongan transisi dalam yaitu Golongan Lantinida dan Aktinida  (eva f)
2. Perioda (lajur horizontal)
Adalah bilangan yang menunjukkan nomor kulit terbesar



III.  Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah penyusunan elektron pada kulit-kulit atom.
Berdasarkan teori atom Bohr, atom terdiri dari muatan positif yang terletak di inti dan elektron beredar mengelilingi inti dalam lintasan yang berbentuk lingkaran (yang disebut kulit).

Gambar atom Bohr :

Pengisian elektron pada kulit :

Contoh :
Konfigurasi elektron untuk :






1.     

Jumlah kulit yang terisi elektron =  3  (menyatakan perioda dalam sistim priodik)
Jumlah elektron yang mengisi kulit M (kulit terluar) =  1 disebut elektron valensi 
(menyatakan golongan dalam sistim priodik)
Jadi :
Natrium terletak pada golongan IA, perioda 3

2.     
             
       
Jumlah kulit = 4 (perioda 4)
Elektron valensi = 2 (golongan IIA)


Penamaan Golongan

1.    Golongan IA (Golongan Alkali)
     H (Hidrogen), Li (Litium), Na (Natrium), K (Kalium), Rb (Rubidium),
     Cs (Cesium), Fr (Fransium)
Menghafal bisa gunakan jembatan keledai seperti :
Hari   Libur   Nanti   Kita       Robohkan   Cadas   Fir’aun
Har   Li         Na       Kawin   Robi            Cs         Frustasi 

2.    Golongan IIA (Golongan Alkali tanah)
     Be (Berilium), Mg (Magnesium), Ca (Kalsium), Sr (Stransium),
     Ba (Barium), Ra (Radium)
Besok   Minggu   Cari   Sirsak   Bawa   Rambutan

3.    Golongan IIIA
     B (Boron), Al (aluminium), Ga (Galium), In (Indium), Tl (Talium)
Budi   Alias   Gali   Indonesia   Tulen

4.    Golongan IVA
     C (Karbon), Si (Silikon), Ge (Germanium), Sn (Timah),
     Pb (Timbal/Plumbum)
Cuma   Siasat   Genit   Senangkan Pembalap

5.    Golongan VA
     N (Nitrogen), P (Pospor), As (Arsen), Sb (Antimonium), Bi (Bismuth)
NP   As   Sbelum   Binasa

6.    Golongan VIA
     O (Oksigen), S (Sulfur/Belerang), Se (Selenium), Te (Telerium),
     Po (Polonium)
Om   Saya   Senang   Tebang   Pohon

7.    Golongan VIIA (Golongan Halogen)
     F (Fluorin), Cl (Klorin), Br (Bromin), I (Iodin), At (Astatin)
Fuji   Color     Baru         Itu          Antik
Film  Carles   Branson   Idaman   Anto

8.    Golongan VIIIA (Golongan Gas mulia)
     He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), Rn (Radon)
Heboh   Negara   Argentina   Krena   Xenat   Runtuh


SIFAT PRIODIK UNSUR

1.    Jari-jari atom (r)
Adalah : jarak dari inti atom sampai kulit terluar


                                       
2.    Energi Ionisasi (EI)
Adalah : energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu elektron terluar dari                   atom atau ion dalam fase gas


3.    Afinitas Elektron (AE)
Adalah : energi yang dibebaskan oleh suatu atom atau ion dalam fase gas saat                   menerima satu elektron membentuk ion negatif.

             
4.    Keelektronegatifan
Adalah : kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam suatu ikatan                       kimia


                   

5.    Titik didih dan titik leleh
Titik didih adalah : suhu saat zat mulai mendidih (tekanan uap zat cair sama                                    dengan tekanan uap disekitarnya).
Titik leleh adalah : suhu saat zat mulai meleleh (tekanan uap zat padat sama                                      dengan tekanan uap zat cair)


KESIMPULAN :